Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Definisi Programmable Logic Controller (PLC), Cara Kerja Serta Jenisnya

Definisi Programmable Logic Controller (PLC), Cara Kerja serta Jenisnya

Pengertian PLC adalah perangkat kontrol yang dapat diatur atau diprogram untuk membantu proses operasi mesin. Tujuannya adalah untuk menganalisa sinyal input yang telah diatur sesuai dengan keinginan programmer.

PLC adalah singkatan dari Programmable Logic Controller, yang dapat diartikan sebagai sistem elektronik yang menggunakan memori yang dapat diprogram untuk operasi digital untuk menyimpan instruksi fungsi logika, pengaturan waktu, penghitungan, pengurutan, dan operasi aritmatika untuk mengontrol mesin.

Tentunya untuk menjalankan alur kerja suatu sistem dalam suatu industri, khususnya untuk menggunakan alat yang membutuhkan pengawasan yang komprehensif, Anda sangat membutuhkan sebuah PLC.

Prinsip Cara Kerja  PLC 

Cara kerja PLC adalah dengan menggunakan sensor yang ada untuk mengamati input tersebut, kemudian mengelolanya sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan. Berikut ini adalah prinsip kerja PLC dalam kehidupan sehari-hari.

  • Perakitan otomatis barang rakitan
  • Kontrol kualitas benda sesuai dengan ukuran benda
  • Kontrol lampu lalu lintas
  • Alat bantu pengemasan pabrik
  • dan masih banyak lagi.

Fungsi PLC

PLC memiliki dua fungsi yaitu fungsi umum dan fungsi khusus berikut pengertian lengkap dari kedua fungsi PLC tersebut.

1. Fungsi umum

Secara umum, PLC memiliki fungsi sequence dan monitoring pabrik, dan fungsi sequence control dapat diartikan sebagai proteksi sehingga semua tahapan atau tahapan dalam proses sequence dilakukan dengan urutan yang benar dan tepat.

Pada saat yang sama, fungsi pemantauan pabrik dapat diartikan sebagai proses pemantauan sistem, dan kemudian diambil tindakan yang diperlukan untuk proses yang terkontrol, misalnya, nilainya telah melebihi batas, atau pesan ditampilkan kepada operator di urutan. Tindak lanjuti dengan tepat.

2. Fitur khusus

Fungsi PLC khusus yang dapat memberikan masukan atau masukan untuk kontrol numerik komputer (CCN) untuk diproses lebih lanjut, yang memiliki akurasi lebih tinggi daripada PLC. CNC biasanya digunakan untuk finishing, pembentukan benda kerja, dll.

Berbagai jenis PLC 

Ada banyak sekali jenis PLC yang beredar di pasaran, dengan spesifikasi yang beragam dan fungsi yang berbeda-beda. Diantaranya adalah kontrol logika terprogram yang terintegrasi atau juga dikenal sebagai PLC kompak. Jenis kontrol logika yang dapat diprogram ini dibuat oleh beberapa modul, sehingga kapabilitas input dan output ditentukan oleh pabrikan.

Jenis lain dari kontrol logika yang dapat diprogram adalah kontrol logika yang dapat diprogram modular, di mana kontrol logika yang dapat diprogram ini terdiri dari beberapa komponen dan memiliki fungsi masukan dan keluaran yang diperluas. Kontrol logika terprogram modular selanjutnya dibagi menjadi kecil, sedang, dll. Sesuai dengan ukuran memori program.

Kontrol logika terprogram kecil merupakan jenis PLC dengan ukuran yang lebih kecil, namun memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan kontrol logika terprogram lainnya. Namun, perhatikan secara khusus saat menggunakan jenis kontrol logika terprogram ini karena terbatas pada dua modul.

PLC lain adalah kontrol logika yang dapat diprogram berukuran sedang dengan jumlah modul yang lebih banyak. Jenis kontrol logika yang dapat diprogram ini juga menyediakan layanan komunikasi yang tersedia. Biasanya pihak yang menggunakan PLC ini adalah pabrik dengan skala lebih besar dan sistem kendali terdistribusi.

Jika Anda melihat mereknya, berbagai kontrol logika yang dapat diprogram di pasaran adalah Allen Bradley PLC, Asea Brown Brovery, Siemens, Omron, Hitachi, Mitsubishi, Delta, General Electric, Honeywell, Modicon, Schneider Electric, dan merek PLC disebut Bosch.

Keuntungan dan kerugian PLC

Setelah memahami arti dari PLC yang merepresentasikan fungsi PLC dan PLC, tentunya Anda sudah mulai memahami peran dari pengontrol tersebut.

Tentunya dengan menggunakan PLC, semua proses yang akan dijalankan akan dimonitor sedetail mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan perintah yang telah masuk ke dalam sistem.

Namun sebagai sebuah teknologi, PLC tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

Keuntungan dari PLC

Fleksibilitas, PLC dapat mengontrol banyak mesin sekaligus

Desain lebih sederhana dan ukuran lebih kecil

Pecahkan masalah dengan mudah untuk mendeteksi kerusakan lebih cepat

Harganya relatif murah

PLC memiliki fungsi logika yang berbeda dari kontak relai biasa, sehingga bekerja sangat cepat

Dokumentasi sederhana

Minimalkan penggunaan relai

Proses yang dapat dipantau oleh komputer

Kekurangan PLC

Penyiapan dan pemeliharaan PLC membutuhkan sumber daya manusia yang profesional

Tidak disarankan menempatkan PLC di tempat dengan suhu dan getaran tinggi, karena akan mempengaruhi kinerja PLC.